Quantcast
Channel: Blog Indonesia Bercerita » mendidik melalui cerita
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Belajar Menjadi Pencerita Bagi Anak Indonesia

$
0
0

Misi Mendidik Melalui Cerita menemukan bentuk nyata berupa Workshop Mendidik Melalui Cerita. Apa menariknya workshop ini? Simak….

Setelah 2 kali di Surabaya, Workshop Mendidik Melalui Cerita angkatan ke-3 di selenggarakan di Jakarta, tepatnya di Rumah SITTI, Jalan Senopati 71 Jakarta Selatan. Workshop yang berlangsung 1 – 2 Oktober ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari orang tua dan guru.

Bercerita adalah budaya yang sudah lama kita miliki. Sayangnya, tradisi ini mulai luntur karena dianggap tidak penting dan hanya aktivitas sambilan. Para pendongeng hanya berperan sebagai penghibur yang diundang sesekali. Bercerita sendiri hanya dilakukan orang di waktu senggang.

Indonesia Bercerita ingin menjadikan budaya luhur ini sebagai media pendidikan untuk anak Indonesia. Untuk menyebarkan ‘virus’ bercerita, Indonesia Bercerita mengajak setiap orang belajar bercerita, salah satunya melalui Workshop Mendidik Melalui Cerita. Workshop tingkat dasar ini adalah kegiatan offline Indonesia Bercerita untuk belajar bersama bagaimana bercerita dan membuat cerita untuk mendidik anak.

Workshop Mendidik Melalui Cerita menanamkan kesan tersendiri pada masing-masing peserta. Berikut beberapa komentar yang diberikan peserta via twitter.

Mampu merespon dan menilai sebuah naskah cerita dengan lebih akurat dan konstruktif (M. Irwan Rouf).

“@a_jabbar_: @IDcerita HEBAT WORKSHOP TADI !! CUMA SATU KATA, TAKJUB! *maaf capslock saking antusias :D”

“@mineamaulani : Big thx for @IDcerita @rudicahyo @bukik, they made me confident to make a story, u should follow @IDceritaJKT and @IDcerita tweeps!!”

“Terima Kasih untuk 2 hari yang menyenangkan dan bermanfaat ya @IDcerita yeeay, guk guk!”

Peserta juga antusias untuk mengaplikasikan apa yang didapat di workshop dalam kehidupan sehari-hari:

Dapat diterapkan di sekolah untuk murid-murid. Memacu diri sendiri untuk membuat cerita yang inspiratif buat anak-anak Indonesia (Dewi Maulani)

Ingin mengaplikasikannya langsung di sekolah tempat saya bekerja. Menyebarluaskan IDcerita ke teman-teman. Mau mencoba membuat cerita dan podcastnya (Nando).

Membuat anak menyukai cerita. Menjadikan bercerita asyik dan menyenangkan (Dewi Syafitriani).

Membiasakan saling bercerita di rumah. Memasukkan sesi bercerita di sekolah (Cita).

Bercerita untuk anak sendiri, daerah binaan, anak-anak sekitar dan di play group (Noni Arkendita).

Ingin jadi penulis best seller, mulai menulis dan bercerita, serta mulai membuat podcast (James Yohan Tumiwa).

Wow! Peserta begitu antusias mengikuti workshop Mendidik Melalui Cerita serial Jakarta. Apa sebenarnya yang terjadi selama 2 hari itu?

***

“Bercerita adalah media belajar, dapat mengubah tanpa harus menyakiti”, kata Kak @rudicahyo, Chief Creative Officer @IDcerita yang menjadi fasilitator workshop. Dalam risetnya, McClelland mengumpulkan 1300 cerita dari berbagai negara dalam kurun 1925-1950. Hasilnya menunjukkan bahwa cerita anak yang mengandung nilai achievement yang tinggi di suatu negeri akan diikuti pertumbuhan yang tinggi di negeri itu dalam 25 tahun kemudian. Riset Eva Dewi Puspitasari, menunjukkan bahwa mendengarkan rekaman cerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak.
Riset Mariatul Khusniyah menunjukkan pemberian dongeng pewayangan dapat meningkatkan penalaran moral. Juga tesis Ratih Widyastuti Permatasari yang menggunakan cerita dari Indonesia Bercerita menunjukkan bercerita meningkatkan kreativitas anak.

“Ada tiga bagian pokok dalam melatih diri mendidik menggunakan cerita, yaitu mengenali kekuatan diri, mengenali dan mengelola kekuatan bercerita serta mengenali dan mengelola kekuatan cerita”, kata Kak @rudicahyo pada saat break workshop.

Kak @rudicahyo menggunakan cara yang unik agar peserta bisa mengenali kekuatan diri. Peserta diminta menuliskan nama lengkapnya. Peserta mengidentifikasi tiga kata kunci yang mencerminkan namanya tersebut. Peserta membuat cerita dengan tiga kata tersebut. Dari cerita itu, peserta membuat nickname buat dirinya. Di bawah nama uniknya, peserta menuliskan ciri khasnya sebagai pencerita, “Saya adalah pencerita yang ….”.

Setelah mengenali kekuatan diri, peserta masuk kepada pengenalan kekuatan bercerita. Dengan tiga gambar yang terdiri dari gambar hewan, tumbuhan dan pemandangan alam peserta bercerita secara spontan dalam kelompok. Semua anggota kelompok saling memberikan nilai dan masukan. Cara memberi nilai dengan menggunakan gambar senyum dan murung. Nilai rapor jadi pedoman memberikan masukan. Semua masukan anggota kelompok diformulasikan menjadi tips bercerita.

Kak @rudicahyo menerusan dengan menjelaskan elemen bercerita. Ada tiga bagian pokok elemen bercerita, yaitu diri pencerita, bahasa verbal dan nonverbal. Dalam diri pencerita, yang perlu diperhatikan adalah antusiasme, fokus, nyata dan emosi. Mengenali bahasa, pencerita perlu memperhatikan bahasa verbal yang terdiri dari gaya, intonasi, kecepatan dan volume. Sementara bahasa nonverbal terdiri dari bahasa tubuh, ekspresi dan tatapan.

Sesi selanjutnya adalah tentang kekuatan cerita. Dengan cara pengodean, Kak @rudicahyo memandu peserta untuk menemukan unit-unit bermakna dalam cerita. Kalimat-kalimat yang diambil dari dalam cerita ini digunakan untuk menemukan kekuatan cerita. Selanjutnya disambung dengan elemen cerita, yaitu pesan, tokoh, setting, alur dan akhir cerita.

Sesi membuat cerita dilakukan pada hari kedua. Terdiri dari sesi membebaskan imajinasi dan menciptakan cerita, serta membuat cerita yang mendidik. Selain mendapatkan lembar bantu bercerita, peserta juga mendapatkan pengetahuan membuat cerita yang terdiri dari tiga bagian, membuat masalah, keterampilan dan hasil cerita.

Peserta kemudian menyimak penjelasan tentang Pohon Karakter Anak Indonesia. Pohon karakter adalah susunan karakter anak yang disusun secara untuh dalam bentuk gambar pohon. Pada setiap bagian pohon ada kumpulan karakter yang harus dibangun mulai dari akar sebagai pondasi sampai dengan buah. Demikian penjelasan Kak @bukik yang memandu sesi ini.

Sesi terakhir adalah membantu peserta untuk mendigitalkan ceritanya. Peserta belajar mulai dari merekam, mengubah file sampai mengunggahnya di web Indonesia Bercerita.

Apakah anda berminat mengikuti Workshop Mendidik Melalui Cerita?


Viewing all articles
Browse latest Browse all 2

Latest Images

Pangarap Quotes

Pangarap Quotes

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

HANGAD

HANGAD

MAKAKAALAM

MAKAKAALAM

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Trending Articles


Love Quotes Tagalog


Dino Rey para colorear


Girasoles para colorear


Sapos para colorear


Renos para colorear


Pulga para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Pangarap Quotes


Mga Tala sa “Unang Siglo ng Nobela sa Filipinas” (2009) ni Virgilio S. Almario


El Vibora (1971) by Francisco V. Coching and Federico C. Javinal


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Winx Club para colorear


Mandalas de flores para colorear


Dibujos para colorear de perros


Dromedario para colorear


Gwapo Quotes : Babaero Quotes


“Top 10 Love Quotes Version 2.0”


RE: Mutton Pies (mely)


Ang Nobela sa “From Darna to ZsaZsa Zaturnnah: Desire and Fantasy, Essays on...


Amarula African Gin





Latest Images

Pangarap Quotes

Pangarap Quotes

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.

HANGAD

HANGAD

MAKAKAALAM

MAKAKAALAM

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC

Doodle Jump 3.11.30 by Lima Sky LLC